Minggu, 21 Maret 2010

PELUANG BISNIS

 

Peluang dalam mendapatkan pekerjaan pada era sekarang tergolong sulit apalagi dengan orang yang hanya mengedepankan atau tergantung dengan pendidikan dalam hal ini ijazah membuat membuat orang tergantung padahal tersebut. Padahal ijazah bukan merupakan faktor utama dalam mendapatkan pekerjaan melainkan skill lah yang berperan aktif dalam pengembangan peribadi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan atau menciptakan pekerjaan.

Dalam hal menciptakan pekerjaan dengan maksud usaha sendiri yang mandiri tentunya dibutuhkan tekat yang kuat entah itu dari kalangan beroendidikan, kalangan pengusaha bahkan kalangan menengah (rakyat biasa) pun mampu menciptakan lapangan pekerjaan terutama untuk dirinya sendiri dan berusaha untuk mempekerjakan orang lain.

Bagi orang yang mempunya modal tidak besar banyak alternative dalam menciptakan peluang kerja diantaranya contoh berikut :

1.        Bisnis Laundry

Bisnis loundri memiliki prospek bisnis yang baik dimasa kini dan mendatang apalagi di daerah yang padat penduduk seperti di ibukota. Hal ini cukup beralasan karena di daerah padat penduduk tentunya orang disibukan dengan rutinitas kerja yang padat sehingga kerjaan rumah biasanya terabaikan, tempat yang strategis adala di lingkungan kost mahasiswa. Kesibukan mahasiswa dalam perkuliahan juga menjadikan prospek yang menarik untuk dikembangkan dalam bisnis loundri.

Keuntungan perhari bisa mencapai 200.000-300.000 perhari berikut rincian modal dan keuntungan.

Modal

No

Jenis barang

 Jumlah

 Harga

 Total

1

Mesin cuci

2

2.000.000

4.000.000

2

mesin pengering

1

4.500.000

4.500.000

3

bahan-bahan

 1 pkt

250.000

250.000

4

spanduk

 

200.000

200.000

Jumlah

8.950.000

 

Keuntungan

No

Produk jasa

 satuan (Kg)

 harga

 jumlah

1

Cuci kilat 3 jam

1

12.500

12.500

2

Cuci biasa

1

8.000

8.000

3

cuci sprai

1

20.000

20.000

4

paket cuci 1 minggu

 

 

35.000

Jumlah

75.500

 

Dari data di atas dengan modal <> 5 juta rupiah.

2.        Bisnis fotokopi

Bisnis foto kopi memiliki prospek yang tidak kalah menarik dari yang lain, karena era sekarang merupakan era kertas, dimana setiap orang memerlukan media dalam penggandaan data dalam bentuk hard.

Harga kertas 1 rim (500 lembar) sebesar Rp. 28.000,-  dalam foto kopi 1 lembar foto kopi sebesar Rp 150,- jika dijabarkan secara langsung akan mendapatkan keuntungan Rp 40.000, atau 180% setiap rimnya setelah dikurangi untuk perbaikan biaya.

Wah prospek yang menarik bukan…/

3.        Bisnis pulsa

Bagi mahasiswa dalam menjalankan aktifitasnya pun dapat melakukan bisnis berjalan yaitu dengan menjalankan bisnis pulsa, karena kesibukan mahasiswa yang padat produk bisnis ini dapat di bawa sitiap aktivitas. Baik itu dengan cara elektrik maupun voucher.

BIAYA PRODUKSI

BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

Macam-Macam Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu

(1)          jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan dan

(2)          jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah. Dalam bab ini hanya dibahas biaya produksi jangka pendek

Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu

(1)          Biaya tetap (fixed cost)

(2)          Biaya variabel (variable cost).

Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan

(1)          biaya produksi rata-rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata ,biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya variabel rata-rata ; dan

(2)          biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.

 

Jadi, dari segi sifat biaya dalam hubungannya dengan tingkat output, biaya produksi dapat dibagi ke dalam:

(1) Biaya Total ( Total Cost = TC) . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.

TC = TFC + TVC

Dimana TFC = total fixed cost; dan TVC = total variable cost.

(2) Biaya Tetap Total (total fixed cost = TFC). Biaya tetap total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Sebagai contoh : biaya pembelian mesin, membangun bangunan pabrik, membangun prasarana jalan menuju pabrik, dan sebagainya.

(1) Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC). Biaya variabel total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Contoh biaya variabel : upah tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya.

(2) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC). Biaya tetap rata- rata adalah biaya

tetap total dibagi dengan jumlah produksi.TFC

AFC = ------- ( di mana Q = tingkat output)Q

(3) Biaya Variabel Rata-Rata ( Average Variable Cost = AVC). Biaya variabel rata-rata  dalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah produksi.TVC

AVC = --------Q

(4) Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = AC). Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi.T C

AC = --------- atau AC = AFC + AVC.

 (5) Biaya Marginal ( Marginal Cost =MC). Biaya marginal adalah tambahan biayaproduksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit.

DTC

MC = ---------DQ

 

6.2. Kurve Biaya Produksi

Kurve biaya produksi adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya

produksi yang dipergunakan dan jumlah produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya

produksi ditunjukkan oleh sumbu vertikal dan jumlah produk oleh sumbu horizontal. Kurve

ini bisa diperoleh dengan diketahuinya : (1) kurve produk totap (KPT), dan (2) harga-harga

per unit input yang digunakan.

Kurve Total Variabel Cost (TVC) dan Kurve Total Cost (TC)

Kurve Biaya Tetap Rata-Rata ( Average Fixed Cost= AFC )

Kurve Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost= AVC)

Kurve Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = ATC) dan Kurve Biaya Marginal (

Marginal Cost)

Biaya Total Variabel (Rp.) Biaya Total (TC)

TVC TFC + TVC = TC

6.3. Penerimaan (Revenue)

Penerimaan adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Terdapat tiga konsep penting tentang revenue yang perlu diperhatikan untuk analisis perilaku produsen. (1) Total Revenue (TR), yaitu total penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Jadi, TR = Pq Q, dimana Pq = harga output per unit; Q = jumlah output. (2) Average Revenue (AR), yaitu penerimaan produsen per unit output yang dijual.

(3)   Marginal Revenue (MR), kenaikan TR yang disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit output.

 

KONSEP-KONSEP PENTING DALAM BAB INI

· Konsep Biaya ( TFC, TVC, TC, AFC, AVC (MC) , ATC (AC)

· Hubungan antara TC dan Produk Total (PT)

· Hubungan antara MC, MR, dan AC

· Konsep revenue ( TR, AR, MR)

· Hubungan antara TR, MR, AR, dan Elastisitas harga

· Dalil Keuntungan Maksimum

BIAYA PRODUKSI

BIAYA PRODUKSI DAN PENERIMAAN

Macam-Macam Biaya Produksi

Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh factor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut. Untuk analisis biaya produksi perlu diperhatikan dua jangka waktu, yaitu

(1)          jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua faktor produksi dapat mengalami perubahan dan

(2)          jangka pendek, yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor produksi dapat berubah dan sebagian lainnya tidak dapat berubah. Dalam bab ini hanya dibahas biaya produksi jangka pendek

Biaya produksi dapat dibedakan ke dalam dua macam, yaitu

(1)          Biaya tetap (fixed cost)

(2)          Biaya variabel (variable cost).

Dalam analisis biaya produksi perlu memperhatikan

(1)          biaya produksi rata-rata : yang meliputi biaya produksi total rata-rata ,biaya produksi tetap rata-rata, dan biaya variabel rata-rata ; dan

(2)          biaya produksi marjinal, yaitu tambahan biaya produksi yang harus dikeluarkan untuk menambah satu unit produksi.

 

Jadi, dari segi sifat biaya dalam hubungannya dengan tingkat output, biaya produksi dapat dibagi ke dalam:

(1) Biaya Total ( Total Cost = TC) . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.

TC = TFC + TVC

Dimana TFC = total fixed cost; dan TVC = total variable cost.

(2) Biaya Tetap Total (total fixed cost = TFC). Biaya tetap total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Sebagai contoh : biaya pembelian mesin, membangun bangunan pabrik, membangun prasarana jalan menuju pabrik, dan sebagainya.

(1) Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC). Biaya variabel total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Contoh biaya variabel : upah tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya.

(2) Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC). Biaya tetap rata- rata adalah biaya

tetap total dibagi dengan jumlah produksi.TFC

AFC = ------- ( di mana Q = tingkat output)Q

(3) Biaya Variabel Rata-Rata ( Average Variable Cost = AVC). Biaya variabel rata-rata  dalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah produksi.TVC

AVC = --------Q

(4) Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = AC). Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi.T C

AC = --------- atau AC = AFC + AVC.

 (5) Biaya Marginal ( Marginal Cost =MC). Biaya marginal adalah tambahan biayaproduksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit.

DTC

MC = ---------DQ

 

6.2. Kurve Biaya Produksi

Kurve biaya produksi adalah kurve yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya

produksi yang dipergunakan dan jumlah produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya

produksi ditunjukkan oleh sumbu vertikal dan jumlah produk oleh sumbu horizontal. Kurve

ini bisa diperoleh dengan diketahuinya : (1) kurve produk totap (KPT), dan (2) harga-harga

per unit input yang digunakan.

Kurve Total Variabel Cost (TVC) dan Kurve Total Cost (TC)

Kurve Biaya Tetap Rata-Rata ( Average Fixed Cost= AFC )

Kurve Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost= AVC)

Kurve Biaya Total Rata-Rata (Average Total Cost = ATC) dan Kurve Biaya Marginal (

Marginal Cost)

Biaya Total Variabel (Rp.) Biaya Total (TC)

TVC TFC + TVC = TC

6.3. Penerimaan (Revenue)

Penerimaan adalah penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Terdapat tiga konsep penting tentang revenue yang perlu diperhatikan untuk analisis perilaku produsen. (1) Total Revenue (TR), yaitu total penerimaan produsen dari hasil penjualan outputnya. Jadi, TR = Pq Q, dimana Pq = harga output per unit; Q = jumlah output. (2) Average Revenue (AR), yaitu penerimaan produsen per unit output yang dijual.

(3)   Marginal Revenue (MR), kenaikan TR yang disebabkan oleh tambahan penjualan satu unit output.

 

KONSEP-KONSEP PENTING DALAM BAB INI

· Konsep Biaya ( TFC, TVC, TC, AFC, AVC (MC) , ATC (AC)

· Hubungan antara TC dan Produk Total (PT)

· Hubungan antara MC, MR, dan AC

· Konsep revenue ( TR, AR, MR)

· Hubungan antara TR, MR, AR, dan Elastisitas harga

· Dalil Keuntungan Maksimum

human society

“KASIH”

Manusia pada dasarnya adalah mahluk social yang selalu berinteraksi antar sesama maupun masyarakat atau sering disebut dengan Human Society. Sebagai mahluk social tentunya saling interaksi menjadikan hal yang mutlak bagi manusia. Kebutuhan akan komunikasi, interaksi dan bantuan orang lain membuat manusia tidak dapat menjauh dari sifat social.

Sebagai mahluk social manusia memiliki perasaan yang peka terhadap orang lain dalam hal ini adalah sifat kasih antar sesama yang biasa di ungkapkan dengan saling member, jadi kasih disini diartikan memberikan sesuatu kepada orang lain. Namun disisi lain kasih dapat diartikan perasaan suka, sayang maupun rindu kepada seseorang (lawan jenis) dalam sudut pandang yang berbeda yaitu dari segi asmara.

Disisi lain arti kasih tentunya berbeda bila di kaitkan dengan sebuah peribahasa “kasih ibu sepanjang masa kasih anak sepanjang galah” dalam konteksi ini kasih di artikan memberikan sesuatu tanpa meminta imbalan yang akan diterima kelak.

Namun secara agama kasih dapat diartikan pemberian Tuhan kepada hambanya tanpa batasan yang diketahui hambanya, karena kasih Tuhan untuk semua mahluk.

Jadi kasih dapat disimpulkan sebagai arti memberikan sesuatu kepada yang lain tanpa imbalan yang diharapkan

PENDIKAN DI INDONESIA

Nama    : Harih Susanto

NPM      : 34409768

Kelas     : 1ID05

 
 

PENDIKAN DI INDONESIA

 Pendidikan sebagai sarana yang menuntun manusia untuk menyampaikan atau menerima atau dapat juga diartikan sebagai sesuatu untuk mengeluarkan dan menuntun, tindakan merealisasikan potensi seseorang. Atau dapat di artikan juga sebagai kegiatan mengolah, mengubah kejiwaan, mematangkan perasaan, pikiran, kemauan dan watak, mengubah kepribadian sang anak.

Dari pengertian-pengertian dan analisis yang ada maka bisa disimpulkan bahwa pendidikan adalah upaya menuntun anak  sejak lahir untuk mencapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi alam beserta lingkungannya. Dalam pendidikan terdapat dua hal penting yaitu aspek kognitif (berpikir) dan aspek afektif (merasa) di samping kedua aspek tersebut terdapat aspek yang lain yaitu aspek psikomotorik (keterampilan). Dari ketiga aspek di atas harus dikembangkan secara sejalan karena saling berkaitan.

Pendidikan bukan hanya mengajar dan menerima pengajaran saja melainkan harus menpraktekkan apa yang diajarkan apa yang disampaikan pengajar tentunya didukung dengan system pengajaran yang baik mulai dari pengajar (guru), sarana dan prasarana (gedung sekolah, peralatan praktek, dll) yang dapat menjadikan proses pendidikan lebih efektif.

Pendidikan di Indonesia dituntut  untuk mengembangkan aspek aspek kognitif (berpikir), aspek afektif (merasa) dan aspek psikomotorik (keterampilan), hal ini bertujuan untuk menciptakan generasi yang cerdas dan mempunyai keterampilan. Namun kenyataannya apa yang diinginkan jauh melebar dari yang diharapkan. Mulai dari segi fasilitas pendidikan maupun jaminan hidup bagi pengajar yang tidak sesuai dengan apa yang di sampaikan.

Banyak sekolah-sekolah di indonesia yang rusak berat karena termakan zaman bahkan upaya untuk memperbaiki dan membangun sekolah yang berstandar pun terlupakan. Apalagi di bagian wilayah timur Indonesia dimana pendidikan disana serba kekurangan. Sekolah yang sedikit pembangunan yang lambat membuat wilayah timur Indonesia tertinggal dari wilayah lain.

Pendidikan harus diciptakan secara merata baik dari segi pembangunan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana serta pengajar yang mempunyai skil membangun bangsa dan menciptakan generasi yang mandiri.

Anggaran pemerintah sebesar 20 % dari APBN yang dialokasikan untuk pendidikan tidak menjamin akan terbentuknya system pendidikan yang ideal, hal ini disebabkan birokrasi pendidikan yang sering berubah-ubah, mulai dari system kurikulum sampai masalah ujian nasional yang masih menjadi masalah utama pendidikan.

System pendidikan di Indonesia sekarang terlihat kacau balau mulai dari kurikulum yang berubah-ubah terlihat dari pergantian kurikulum KTSP sekarang berubah menjadi kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Yang disayangkan pergantian kurukulum ini terjadi belum ada 5 tahun kalender pendidikan. Dari hal ini membuat pengajar dan peserta didik menjadi tertekan dengan tuntutan pendidikan yang selalu berubah-ubah, padahal pendidikan yang ideal adalah pendidikan yang tidak menekan peserta didik karena hakekatnya pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi diri dan mempelajari potensi baru.

Ujian nasional sebagai penentu kelulusan siswa dalam pendidikan membuat pertentangan dengan hakekat pendidikan yang di ajarkan Ki Hajar Dewantoro bapak pendidikan Indonesia, hal ini disebabkan dengan penetapak tersebut akan membunuh karakter siswa karena siswa akan dituntut manyelesaikan pendidikan yang ditentukan dengan mata pelajaran tertentu dan jadwal ujian yang menjadi penentu kelulusan. Hal ini menjadi masalah lebih besar ketika ujian nasional diterapkan secara nasional padahal kita tau kuaitas pendidikan dimasing-masing daerah Indonesia. Misalkan saja pendidikan di pulau jawa yang jauh lebih maju dengan Indonesia bagian timur dari segi kualitas siswa dan sarana jauh jelas berbeda. Inilah kesalahan pemerintah yang dengan seenaknya menganti kurikulum dan system pendidikan yang tanpa adanya survey pendidikan diseluruh Indonesia layak kah system yang akan di anut nanti. Ujian nasional bagi penulis sah-sah saja dilakukan dengan catatan ujian nasional bukan salah satunya penentu kelulusan melainkan aspek-aspek lain harus dicermati atau diikutkan, ujian nasional hanya sebagai tolak ukur atau pun barometer pendidikan Indonesia saja. Kelulusan bagi siswa didik yang menentukan adalah pihak sekolah karena merekalah yang berkecimbung dengan mereka setiap harinya.

Pendidikan merupakan perioritas utama bagi sebuah Negara karena mereka beranggapan bahwa generasi yang mampu membagun bangsanya adalah warga Negara yang sehat dan berpendidikan, segingga jaminan masa depan akan berlangsung lebih baik. Di Indonesia pendidikan dan kesehatan merupakan masalah utama tetapi bukan masalah paling utama sehingga pendidikan cenderung disepelekan, sehingga kualitas sumber daya manusia cenderung jauh kalah dengan Negara lain, beban biaya pendidikan yang mahap membuat jaminan akan memperoleh pendidikan yang lebih baik jauh dari harapan, apalagi bagi masyarakat miskin Indonesia. Kondisi ini jauh berbeda dengan Negara maju di dunia yang cenderung memperioritaskan pendidikan dan kesehatan mereka beranggapan warga Negara yang sehat dan pendidikan yang tinggi merupakan asset bangsa.

Inilah system pendidikan bobrok Indonesia yang harus dibenahi secepat mungkin dengan mengedepankan pendidikan yang dapat di akses oleh siapa saja baik itu warga miskin sekalipun. Karena setiap warga Negara berhak menerima pendidikan yang layak, hal ini sesuai dengan cita-cita UUD 1945.