Minggu, 30 Mei 2010

Opini "Andai Aku Menjadi"

Nama : Harih Susanto

Kelas    : 1 ID 05

NPM     : 34409768

Bagaimana memperbaiki Indonesia

“Andai Aku Menjadi ”

1.              President

Dalam memperbaiki suatu bangsa dibutuhkan sosok pemimpin yang mampu memimpin bawahannya dan mengkoot\rdinasi segala kebijakan yang akan dilakukan demi kepentingan bersama, tidak mementingkan golongan maupun dirinya sendiri.

Indonesia sebagai bangsa yang besar berazaskan pancasila menggunakan system politik Presidensil tentunya kebijakan utama di tangan seorang Presiden karena pada hakekatnya dialah pimpinan tertinggi dalam pemerintahan. Seorang presiden haruslah tegas berprinsip kepentingan umum untuk rakyatnya terutama rakyat kecil, karena merekalah yang membutukan kebijakan dalam bernegara agar tidak tertindah oleh kalangan elit.

Andai jadi persiden tentunya  sikap tegas akan segala kebijakan dengan cara musyawarah mufakat di jadikan prioritas dalam mengambil kebijakan. Memilih pembantu president (menteri-menteri) dari kalangan yang mampu menangani bidang yang di embankan dan sesuali dengan latar belakang dari sosok tersebut. Mengambil kebijakan yang lebih mengepentingkan kalangan kecil karena semua hal yang ada berasal dari mereka, misalkan padi di tanam oleh petani, nelayan, dll. Sebagai presiden kelak saya akan berusaha semaksimalkan mungkin mengabdikan diri saya sebagai pemimpin yang mengabdikan diri demi kepentingan bersama, bukan kepentingan pemerintah saja melainkan kepentingan semua golongan.

 

2.              Menteri

Sebagai seorang menteri yang merupakan orang pilihan presiden yang diemban tugas berat tentunya dalam menjalankan tugas haruslah amanat sesuai dengan amanat yang diberikan, hal ini disebabkan pemerintah tidak dapat mementau semua tanpa adanya seorang menter, sebagai seorang menteri harus bertanggung jawab terhadap bidang yang di tugaskan. Misalkan dia memantau departemennya sendiri untuk memperbaiki kinerja kearah lebih baik yang mampu menjalankan roda pemerintahan dengan menjadi manfaat kalangan umum bukan menjadi mudarat bagi semua. Mengedepankan program kerakyatan dan mengedepankan potensi sendiri serta pemakaian produk dalam negri merupakan langkah dasar yeng menjadi prioritas seorang menteri dalam menjalankan tugasnya karena dengan memenfaatkan potensi diri (masyarakat dan alam Indonesia) tentunya akan memperbaiki Indonesia itu sendiri baik dari masyarakat maupun ekonomi.

 

3.              Gubernur

Sebagai gubernur yang merupakan pemimpin dri suatu nagian wilayah Negara tentunya bertanggung jawab akan daerahnya untuk segala bidang, ekonomi, pendidikan, kesehatan, pariwisata, sosbud dan hubungan dengan luar. Dengan mempromosikan daerahnya sebagai suatu daerah investasi tentunya akan mendorong laju pertumbuhan perekonomian daerah, mengenalkan potensi daerah dan masyarakat merupakan salah saru program dalam roda perekonomian. Perbaikan dalam system pemerintahan akan pegawan negeri pada wilayahnya merupakan agenda yang resmi dijalankan agar masyarakat dalam memenfaatkan fasilitas pemerintah dapat diatasi dengan baik dan cepat (pelayanan public).

 

4.              Atlit

Sebagai warga Negara yang baik dengan segala profesi yang dimiliki haruslah sepenuh hati untuk memajukan kepentingan bangsa, apalagi sebagai atlit tentunya menjadi kebanggaan bangsa dalam dunia internasional merupakan kebanggaan yang tak dapat terungkapkan. Dalam segala pertandingan tentunya harus selalu bersungguh-sungguh karena membawa nama bangsa, dimanapun pertandingan tersebut dilakukan. Bersungguh-sungguh, berlatih sekuat tenaga, dan menang menjadikan moto dlam setiap pertangungan serta yang tidak kalah penting adalah menularkan ilmu kepada generasi berikutnya agar dapat mengharumkan nama bangsa dikanca internasional.

 

5.              Pengusaha

Sebagai pengusaha tentunya harus mematuhi eraturan yang sudah dibuat pemerintah misalkan tempat usaha yang sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan, serta membayar pajak. Menjamin kesejahteraan karyawan karena mereka merupakan salah satu asset dalam menjalankan usaha, memakai ahli dalam negeri dan memakai prosuk dalam negeri.

 

6.              Sarjana

Sebagai orang yang mempunyai pendidikan tinggi seorang sarjana tentunya setelah dia lulus dari universitas tentunya akan mencari kerja. Namun disisilain sebagai seorang dengan pendidikan tinggitidaklah perlu mencari kerja namun menciptakan kesempatan kerja bagi orang lain, hal ini bertujuan untukmengurangi penganguran dari orang yang pendidikannya relative rendah.

 

7.              Petani

Sebagai petani saya akan berjuang sekuat tenaga dengan menanam padi untuk memenuhi kebutuhan makan keluarga terlebih apabila dalam jumlah banyak mampu di manfaatkan orang banyak, karena tugas petani merupakan pekerjaan yang mulia.

 

8.              Jadi diri sediri

Sebagai manusia yang berada dilingkungan social tentunya tidak jauh dari pergaulan masyarakat, dalam hal ini kemampuan peribadi baik dari segi vinansial, IQ dll haruslah sesuai dengan kemampuan tidak melebih-lebihkan.

Opini MENGAPA INDONESIA MASIH TERPURUK DALAM KRISIS

Nama : Harih Susanto

Kelas    : 1 ID 05

NPM     : 34409768

 

“MENGAPA INDONESIA MASIH TERPURUK DALAM KRISIS ”

Indonesia merupakan negara yang besar yang di apit oleh dua benua Australia dan Asia serta dua Samudra besar yitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik, tentunya memiliki kekayaan yang berlimpah baik itu hasil alam maupun hasil bumi yang mampu di manfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia itu sendiri. Namun semua berkata lain, Negara yang dengan segala kekayaan yang melimpah tidak dapat memanfaatkan kekayaan tersebut melainkan tergantung pada orang lain, sehingga kemandirian bangsa akan terbelakang.

Seperti diketahui bahwa Republik ini mengalami krisis yang berkepanjangan, bahkan sampai sekarang negeri yang kita cintai ini masih juga dilanda oleh krisis ekonomi yang membuat rakyatnya semakin susah, apalagi untuk rakyat kecil yang kesehariannya kekurangan dalam pemenuhan kebutuhan, misalkan, Makanan, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan dll. Krisis yang dialami bangsa ini harus di tanggung mereka juga yang tidak tau apa-akan kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam menanggulanginya. Menurut survey dari beberapa lembaga masyarakat utang Indonesia yang menumpuk sekitar lebih dari Rp1.200 triliun, membuat penduduka di Indonesia harus menanggung utang sebesar Rp 16 Juta Sebagai jaminan hidup warga Negara Indonesia itu sendiri. Ironis!!! Di negri sendiri harus bayar.

Dibawah ini adalah beberapa hal yang menyebabkan Indonesia masih terpuruk dalam krisis ekonomi. Di antaranya adalah sebagai berikut:

 

1.         Kebijakan pemerintah yang inkonsisten untuk menuntaskan krisis ekonomi.

Pemerintah sering dianggap tidak bisa menyelesaikan krisis ekonomi yang berkepanjangan dikarenakan pengambilan kebijakan yang sering kali inkonsisten.

Banyak kebijakan-kebijakan pemerintah untuk mengatasi terjadinya krisis ekonomi namun kebijakan tersebut tidak dilakukan sampai tuntas, sehingga masyarakat tidak memperoleh kepastian yang nyata.

2.         Indonesia sampai saat ini masih memiliki hutang pinjaman luar negeri yang sangat besar.

Hutang-hutang tersebut adalah suatu hutang luar negeri swasta baik jangka pendek, menengah ataupun panjang. Akibat dari penumpukkan hutang-hutang tersebut maka nilai tukar rupiah (Rp) terhadap mata uang luar negeri mendapat tekanan yang cukup berat.

Ada tiga pihak yang harus bertanggung jawab terhadap masalah tersebut yaitu pemerintah, kreditur dan debitur. Namun pihak yang paling bertanggung jawab adalah pemerintah karena dialah yang mengatur segala kebijakan pemanfaatan hutang melalui lembaga Pengelola Hutang Negara.

 

3.         Aset pemerintah yang banyak dikelola pihak swasta

Tugas pemerintah adalah mensejahterakan penduduknya dengan mengelola segala asset Negara baik itu berupa hasil alam, hasil bumi di pergunakan demi keseh\jah teraan rakyat hal ini harus sesuai dengan UUD 45, namun kenyataannya asset Negara yang begitu berlipah banyak yang dikelola pihak asing kita hanya mendapatkan sedikit dari kekayaan alam selebihnya diambil pengelola, seandainya dikelola Negara dengan bijak kesejahteraanyang didmbakan dapat teratasi termasik krisis.

 

4.         Devisa yang dimiliki Negara tidak bisa menutupi semua hutang-hutang luar negeri.

Cadangan devisa republic ini sangat tidak mencukupi untuk menutup semua hutang-hutang luar negeri yang dimiliki, jadi semakin ditunda untuk melunasinya maka semakin besar pula hutangnya karena bunga yang semakin bertambah. Ketergantungan pada IMF sebagai lembaga Bank Dunia membuat Indonesia terjebak akan hutang yang dimiliki.

 

5.         Kesadaran pemimpin

Sebagai pemimpin dengan jabatan tingi dan gaji yang luar biasa ternyata ego akan dirinya terlalu ingi sehingga korupsi merajalela. Sebagai pemimpin yang memegang amanah rakyat tentunya haris mengedepankan kepentingan bersama (umum) bukan kepentingan golongan semata.

KRITERIA PENILAIAN INVESTASI

Nama : Harih Susanto

Kelas    : 1 ID 05

NPM     : 34409768

 

“KRITERIA PENILAIAN INVESTASI”

Setiap penilaian layak yang  diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan. Dalam prakteknya ada beberapa kriteria  untuk menentukan apakah suatu usaha layak atau tidak untuk dijalankan ditinjau dari aspek keuangan. Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode mana yang akan digunakan. Setiap metode yang digunakan mempunyai kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dalam penilaian suatu usaha hendaknya penilai menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya penilai menggunakan beberapa metode yang digunakan, maka semakin memberikan gambaran yang lengkap  sehingga diharapkan memberikan hasil yang akan diperoleh menjadi lebih sempurna.

Adapun criteria yang biasa digunakan untuk menentukan kelayakan suatu usaha atau investasi adalah :

1.       Payback Peride (PP)

Metode payback penriode merupakan teknik penilaian terhadap jangka waktu pengembalian investasi suatu proyek atau usaha. Perhitungan ini dapat dilihat dari perhitungan kas bersih yang diperoleh setiap tahun. Nilai kas bersih merupakan penjumlahan laba setelah pajak ditambah dengan penyusutan.

Ada 2 macam model perhitungan yang akan digunakan dalam menghitung masa menghitung pengembalian investasi sebagai berikut :

a.       Apabila kas bersih setiap tahun sama

  PP =  x 12 bulan

 

Contohnya :

PP =  x 12 bulan = 24 bulan = 2 tahun

b.       Apabila kas bersih setiap tahun berbeda seperti kasus diatas maka PP dapat dicari sebagai berikut:

Investasi                                               : Rp. 5.000.000.000,-

Kas bersih tahun 1                                 : Rp. 1.750.000.000,-

                                                              Rp. 3.250.000.000,-

Kas bersih tahun 2                                 : Rp. 1.900.000.000,-

Belum cukup                                         : Rp. 1.350.000.000,-

Kas bersih tahun 3                                 : Rp. 2.050.000.000,-

Kelebihan                                              : Rp.    700.000.000,-

PP tahun 3        =  x 12 bulan

                        = 7,9 atau 8 bulan

Maka PP adalah 2 tahun 8 bulan

 

Untuk menilai apakah usaha layak diterima atau tidak dari segi PP, maka hasil perhitungan tersebut harus sebagai berikut:

(1)            PP sekarang lebih kecil dari umur investasi

(2)            Dengan membandingkan rata-rata industry unit usaha sejenis

(3)            Sesuai dengan target perusahaan

Kelemahan metode ini sebagai berikut:

(1)            Mengabaikan time value of money

(2)            tidak mempertimbangkan arus kas yang terjadi setelah masa pengembalian.

 

2.       Average Rate of Return (ARR)

Merupakan cara untuk mengukur rata-rata pengembalian bunga dengan cara membandingkan antara rata-rata laba setelah pajak (EAT)dengan rata-rata investasi.

Rumus  untuk menghitung ARR adalah sebagai berikut:

 


 ARR (%) =   

 

  Rata-rata EAT =

 


  Rata-rata Investasi =

 

3.       Net Present Value (NPV)

NPV atau nilai bersih sekarang merupakan perbandingan antara PV kas bersih (PV of proceed) dengan PV investasi ( capital outlays) selama umur investasi. Selisih antara kedua PV tersebutlah yang kita kenal dengan Net Present Value(NPV)

Rumusan yang biasa digunakan dalam menghitung NPV adalah :

 


  NPV =  +  _ Investasi

 

Setelah memperoleh hasil yang dengan:

NPV positif, maka investasi diterima, dan jika

NPV negative, sebaiknya investasi ditolak

 

4.       Interval Rate of Return (IRR)

Merupakan alat untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. Ada dua cara yang digunakan untuk mencari IRR.

Cara yang pertama untuk mencari IRR adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

(1)     Cari rata-rata kas bersih yaitu sebesar 2.070 yang diperoleh dari : (dalam jutaan)

  = 2070

(2)     Perkirakan besarnya PP yaitu:

PP =  = 4,416

(3)     Dalam tabel A4, tahun ke 5 diketahui yang terdekat dengan angka 2,416 adalah 2,436 adalah 30%.

(4)     Secara subjectif tiap discount kita kurangi 2 % menjadi 28 % sehingga NPVnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini:

Perhitungan dengan tabel (dalam ribuan)

Tahun

Kas bersih

D.F (28 %)

PV Kas bersih

1

1.750.000

0,781

1.366.750

2

1.900.000

0,610

1.159.000

3

2.050.000

0,477

977.850

4

2.200.000

0,373

820.000

5

2.450.000

0,291

712.950

Total PV kas bersih

5.037.150

Nilai NPV positif yaitu 5.037.150 – 5.000.000 = 37.150

 

5.       Profitability Index (PI)

Profitability Index (PI) atau benefit and cost ratio (B/C ratio) merupakan rasio aktifitas dari jumlah nilai sekarang penerimaan bersih dengan nilai sekarang pengeluaran investasi selama umur investasi. Rumusan yang digunakan untuk mencari PI adalah sebagai berikut:

 

PI =

 

Dengan kesimpulan:

Apabila PI lebih besar ( > ) dari 1 maka diterima

Apabila Pi kurang dari ( < ) dari 1 maka ditolak

 

6.       Serta berbagai rasio keuangan seperti  rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profibilitas.